Kita semua menggunakan botol air minum relatif terus-menerus. Tanpa Kita sangka hampir di setiap tempat ada botol minuman, tidak tahu itu di pasar, sekolah, ruang kerja, rumah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, untuk sebagian orang, menggunakan kembali botol minum bekas atau yang sebelumnya sudah terpakai yaitu sebuah upaya menjaga lingkungan. Tetapi apabila Kita mengesampingkan mengenai masalah lingkungan, sempatkah Kita berfikir mengenai dampak negatif untuk kesehatan dalam penggunaan kembali botol minuman? Perlu Kita tahu, dalam beberapa masalah memang ada terjadi masalah kesehatan akibat penggunaan botol minum bekas. Oleh sebab itu, sebelum Anda menggunakan kembali botol air, ada baiknya Anda membaca terlebih dahulu tiga fakta berikut ini.
1. Bakteri sanggup berkembang di dalam botol air
Penggunaan botol sekali gunakan mungkin dapat menyelamatkan Anda dari bakteri mematikan. Tapi saat Anda menggunakannya untuk ke dua kali dan seterusnya, maka resiko terkena bakteri sangatlah besar. Menurut penelitian di sebutkan bahwa penggunaan botol minuman berkelanjutan, yang mana seharusnya diperlukan hanya sekali gunakan dapat menyebabkan bakteri jahat berlabuh serta berkembang. Hal ini berkaitan juga dengan adanya goresan dan retak pada botol akibat sering digunakan. Oleh sebab itu, apabila Anda ingin menggunakannya lagi, sebaiknya Anda harus teliti dalam membersihkannya, hingga tidak ada bakteri yang melekat. Namun begitu membersihkan botol bekas juga masih memiliki banyak resiko. Walaupun faktanya bakteri dapat hilang, terlebih apabila menggunakan air sabun hangat, tetap saja pembersihan secara berlebihan dapat menyebabkan botol lebih rusak, sehingga bakteri dapat kembali datang.
2. Membersihkan botol minum sanggup menyebabkan kebocoran bahan kimia
Masih berhubungan dengan poin pertama. Saat Anda diharuskan menggunakan sabun dan air hangat untuk menghilangkan bakteri, secara tidak langsung Anda sudah merusak partikel pembentuk botol tersebut, yaitu plastik. Hal ini sudah di teliti oleh seorang profesor, yang mana kebanyakan botol air minum instan tidak dirancang untuk dapat bertahan saat dipanaskan. Dikala itu juga, ada kemungkinan bahwa bahan kimia berbahaya dapat meresap keluar dari plastik sehingga bercampur dengan air. Oleh karenanya, penggunaan botol plastik secara berulang sebaiknya dihindari. Beberapa ahli menyarankan penggunaan botol minum dari kaca ataupun stainless steel yang cenderung mudah dicuci dan tahan terhadap panas.
3. Sebagian besar bakteri ada pada botol di mana Anda meletakkan mulut
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, botol air minum bekas adalah ekosistem yang sangat nyaman untuk beberapa bakteri untuk berkembang secara sempurna. Tetapi pertanyaan lalu yaitu bagian mana dari botol yang paling banyak mengandung bakteri? Jawaban dari pertanyaan tersebut ternyata adalah ada pada bagian mana Anda meletakkan mulut pada botol tersebut . Hal ini faktanya bukan hanya karena mulut mengandung bakteri, hingga bakteri tertransfer pada botol. Tetapi juga penggunaan tutup botol, yang mana adalah tempat perkembangbiakan yang sempurna untuk bakteri serta jenis mikroba lainnya. Tentu saja Mereka dapat hidup dalam goresan-goresan kecil yang mungkin tercipta karena penggunaan botol yang terlalu sering. Fakta ini sendiri didapat dari banyak studi serta penelitian. Oleh karena itu, melihat fakta yang ada, baiknya Anda berfikir dua kali dalam penggunaan botol air minum dari plastik. Beberapa peneliti sendiri memberi saran untuk selalu mencuci botol air apabila memang botol tersebut dapat digunakan berulang. Namun untuk botol air minum sekali gunakan, maka kerjakan apa yang diperintahkan produktor, yakni memutarnya hingga tidak dapat digunakan, selanjutnya membuangnya ke dalam tempat sampah
http://www.problem-kesehatan.com/2016/02/informasi-penting-mulai-sekarang.html
http://www.problem-kesehatan.com/2016/02/informasi-penting-mulai-sekarang.html
Posting Komentar