Satu riset yang barusan diterbitkan pada the Journal of Clinical Sleep Medicine edisi April 2015 tunjukkan kalau mendengkur dengan henti napas yang kronis bakal tingkatkan resiko kematian, stroke serta kanker.
Orang-orang kita mungkin saja sudah punya kebiasaan dengan ngorok. Nada dengkuran yang mengganggu rekan tidur kerapkali dikira sebagai suatu hal yang lumrah, bahkan juga jadikan bahan tertawaan. Namun sesungguhnya mendengkur menaruh potensi bahaya yang serius.
Henti nafas waktu tidur atau sleep apnea adalah satu diantara penyebabnya hipertensi, beragam penyakit jantung, diabetes, stroke, bahkan juga kematian.
Mendengkur berlangsung lantaran saluran napas yang menyempit waktu tidur. Mengakibatkan saluran napas dapat terhalang sampai tidak ada hawa yang bisa melalui.
Cermati saja beberapa pendengkur. Diantara ngorok, kadang-kadang diikuti episode sunyi, tetapi gerakan napas terlihat menghebat.
Pasien terlihat sesak seakan tercekik dalam tidurnya. Sesudah sekian waktu, saat itu juga ia bakal terlihat tersedak serta mengambil napas, lantas mendengkur kembali.
Namun tidak semuanya dengkuran bermakna sleep apnea. Pendengkur mesti melakukan kontrol tidur di laboratorium tidur terlebih dulu untuk memastikannya.
berat berdasar pada jumlah henti nafas perjam yang dirasakannya.
Penelitian
Satu tim peneliti di Australia mencatat serta ikuti 397 orang dewasa sepanjang 20 th.. Beberapa peserta dibawa dengkurnya lantas digolongkan berdasar pada derajat keparahan sleep apnea.
Akhirnya, resiko kematian pasien sleep apnea yang tengah serta berat yaitu 4 kali lipat dari pendengkur tanpa ada sleep apnea.
Mereka juga mempunyai resiko 4 kali lipat diserang stroke. Sesaat peluang menanggung derita kanker yaitu 2, 5 kali lipat serta peluang wafat akibat kanker yaitu tiga kali lipat.
Sejatinya mendengkur serta sleep apnea senantiasa dihubungkan dengankematian akibat penyakit jantung serta pembuluh darah.
Namun riset pada populasi kota Busselton di Australia ini dapat tunjukkan resiko kematian akibat kanker pada pendengkur. Ini memberi peluang lain mengenai jalinan obesitas dankanker.
Jalinan diantara sleep apanea serta kanker belum seutuhnya dipahami.
Grup peneliti di Spanyol temukan kalau tikus dengan keadaan oksigen malam hari yang di buat serupa dengan pendengkur atau pasien sleep apnea, bakal sebabkan percepatan perkembangan beberapa sel kanker.
Posting Komentar